Memahami
Prosedur Membaca Puisi Tugas yang kalian hadapi di sini agak berbeda dengan
tugas-tugas sebelumnya meskipun masih berkaitan dengan prosedur. Kalian akan
diajak untuk menerapkan prinsip-prinsip membaca ekspresif pada saat membaca
puisi. Untuk itu, ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1) Tahukah kalian
cara membaca puisi? Puisi dapat dibaca dalam hati atau dengan suara keras.
Berikut ini, kalian akan diajak untuk membaca puisi dengan suara keras dan
dengan menerapkan teknik yang baik. Puisi yang telah dipilih untuk kalian
berjudul “Aku”, karya Chairil Anwar. Ia adalah sastrawan angkatan 1945, yang
lahir di Medan pada tahun 1922. Untuk itu, bacalah puisi tersebut dengan
saksama sebelum kalian diajak mempelajari teknik yang benar itu. Cobalah untuk
memahami isi puisi tersebut!
AKU Karya Chairil Anwar,
Sastrawan Angkatan 1945
1 Kalau sampai waktuku Ku
mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau
2 Tak perlu sedu sedan
itu 64 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 65
3 Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
4 Biar peluru menembus
kulitku Aku tetap meradang-menerjang
5 Luka dan bisa kubawa
berlari Berlari Hingga hilang pedih peri
6 Dan aku akan lebih
tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi
Sebelum kalian menerapkan
teknik yang baik, kalian perlu mengetahui terlebih dahulu beberapa prinsip yang
harus dipertimbangkan pada saat kalian membaca puisi dengan keras.
Prinsip-prinsip itu adalah volume suara, artikulasi suara, intonasi, gerak tubuh,
mimik, dan pandangan mata.
prosedur membaca puisi (a) Volume suara adalah
derajat keras atau lemahnya suara pada saat kalian membaca puisi yang dimaksud.
(b) Artikulasi suara adalah pengucapan kata demi kata dengan benar serta dengan
suara yang jelas dan pilah. (c) Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi
penggalan kata dan tinggi atau rendahnya suara pada saat kalian membaca baris
demi baris puisi. 66 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 67 (d)
Gerak tubuh meliputi gerak seluruh anggota tubuh: kaki, tangan, badan, dan
kepala sesuai dengan isi puisi yang dibaca. (e) Mimik adalah ekspresi atau
perubahan wajah sesuai dengan karakteristik dan suasana (misalnya, sedih,
semangat, atau gembira) yang digambarkan pada puisi yang dibaca. (f) Pandangan
mata adalah arah mata memandang; seharusnya pandangan mata ditujukan ke sagala
penjuru tempat penonton berada. Diskusikanlah prinsip-prinsip tersebut dengan
teman-teman kalian. Setelah itu, praktikkanlah untuk membaca puisi yang berjudul
“Aku”.
(2) Semua prinsip itu
berguna untuk membaca puisi secara ekspresif. Tahukah kalian yang dimaksud
dengan membaca ekspresif? Istilah ekspresif diperoleh dari fungsi bahasa secara
umum. Sebelum pengertian membaca ekspresif disampaikan, cermatilah terlebih
dahulu keterangan berikut ini! Bahasa mempunyai empat fungsi utama, yaitu
fungsi ekspresif, fungsi deskriptif, fungsi sosial, dan fungsi tekstual
(Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics, 4th ed.,
2010: 236). Fungsi ekspresif berkenaan dengan penggunaan bahasa untuk
menampilkan hal-hal yang terkait dengan diri pembicara atau penulis, seperti
perasaan, pikiran, pilihan, prasangka, dan pengalamannya. Fungsi deskriptif
berkaitan dengan penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi faktual. Fungsi
deskriptif juga disebut fungsi ideasional. Fungsi sosial dimaksudkan sebagai
penggunaan bahasa sebagai alat untuk menjalin dan memapankan hubungan sosial di
antara pengguna bahasa. Fungsi sosial juga disebut fungsi interpersonal. Adapun
fungsi tekstual adalah fungsi bahasa yang terkait dengan cara penciptaan teks,
baik lisan maupun tulis yang runtut dan yang sesuai dengan konteks. Fungsi
ekspresif berimpitan dengan fungsi tekstual dalam hal bahwa untuk mengungkapkan
diri pembicara atau penulis, baik media tulis maupun lisan dapat digunakan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan membaca ekspresif? Membaca ekspresif adalah
membaca dengan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman penulis.
Umumnya, kegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara yang keras dan gaya
atau penampilan sesuai dengan isi materi yang dibaca. Dengan demikian, membaca
ekspresif dapat dikatakan sebagai membaca dengan penuh penghayatan. Mengingat
kegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara keras, kegiatan membaca
seperti 66 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 67 ini sejalan
dengan membaca teks secara lisan, yang berlawanan dengan membaca teks dalam
hati. (3) Dengan keterangan itu, kalian dapat menggarisbawahi bahwa membaca
ekspresif sangat cocok diterapkan dalam membaca puisi. Oleh karena itu,
sekarang bacalah puisi yang berjudul “Aku” tersebut secara ekspresif dan dengan
penghayatan yang sedalam-dalamnya. (4) Bagaimana perasaan kalian setelah
membaca kembali puisi tersebut? Siapakah yang dimaksud dengan “aku” pada puisi
itu? Apakah kalian merasa bahwa si “aku” adalah kalian sendiri? Mengapa si
“aku” berani menantang “peluru”? Mengapa pula si “aku” ingin “hidup seribu
tahun lagi”?
(5) Membaca puisi ekspresif sering dilakukan di depan kelas atau di
depan penonton di atas pentas. Jika demikian halnya, diperlukanlah teknik
membaca puisi yang benar. Dapat dikatakan bahwa teknik itu merupakan prosedur
yang mengandung beberapa langkah. Akan tetapi, langkah-langkah itu tidak harus
ditempuh secara urut karena langkah-langkah itu tidak saling menentukan.
Seperti akan kalian eksplorasi lebih jauh lagi pada Pelajaran 6, prosedur
seperti ini disebut protokol. Untuk itu, cermatilah teknik membaca puisi di
atas pentas berikut ini! Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas
1. Yakinlah bahwa kalian
telah mengenakan pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian sesuai dengan isi
puisi yang akan kalian baca.
2. Berdirilah dengan
tegak dan tenang di atas pentas sebelum kalian memulai membaca.
3. Kuasailah pentas dan
penonton dengan mengarahkan pandangan ke segala penjuru sambil memberikan
penghormatan kepada mereka dengan cara menganggukkan kepala.
4. Hayatilah puisi yang kalian baca dengan
memahami isi dan pesannya.
5. Bacalah puisi tersebut dengan artikulasi
suara yang jelas, dengan volume suara yang dapat menjangkau semua penonton, dan
dengan intonasi yang bagus.
6. Aturlah napas dengan
baik dengan menyesuaikan penggalan-penggalan kata, baris, dan bait puisi
tersebut.
7. Pusatkan perhatian
kepada puisi yang dibaca dengan mengendalikan diri tanpa terpengaruh oleh
penonton.
0 Komentar untuk " Memahami Prosedur Membaca Puisi dan tehnik "