Pages

Media Sosial Sebagai Sarana Pembelajaran



Media Sosial Sebagai Sarana Pembelajaran

Saat ini pembelajaran menggunakan media sosial bukanlah suatu hal yang tabu. Banyak dari guru yang mengerti internet justru memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran. Di sini seorang guru dapat membuat grup kelas atau berdasarkan sekolah. Setelah itu guru dapat memposting tentang materi-materi pembelajaran. Namun, tips seperti ini hanya cocok untuk menambah informasi materi dan tidak cocok untuk menggantikan pembelajaran di kelas. Fungsinya sekedar sebagai media pembantu.

Ada banyak sosial media yang dapat digunakan, seperti Facebook, Twitter, blog, plurk, linkedIn, youtube dan lain-lain. Akan tetapi mengingat Indonesia adalah salah satu negara pengguna twitter dan facebook terbesar di dunia, maka rasanya tidak terlalu salah jika kita berpikir sosial media yang banyak digunakan adalah facebook dan twitter, selain blog.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana sekolah atau kelas dapat memanfaatkan sosial media:

1.      Menyebarkan informasi yang berkaitan dengan sekolah atau kelas melalui twitter atau facebook.
2.      Guru-guru dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan tugas-tugas melalui blog. Murid-murid juga dapat menuliskan tugas-tugas mereka di blog.
3.      Meningkatkan kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan membuat facebook page, sehingga dapat berbagi berbagai hal seperti foto-foto kegiatan, informasi tentang sekolah atau kelas, bahkan dapat juga menjual merchandise sekolah atau kelas secara online.
4.      Sekolah juga dapat memanfaatkan blog maupun facebook untuk mempromosikan diri.
5.      Sekolah dapat berhubungan dengan orangtua siswa melalui sosial media, sehingga orangtua selalu mendapatkan informasi terkini.
6.      Alumni sekolah dapat selalu terhubung dan kemudian berkembang, dan lain sebagainya.

Dalam dunia pendidikan, internet banyak dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Seperti dimanfaatakan untuk mencari bahan ajar, digunakan sebagai media pembelajaran, sebagai media dalam mengirim tugas, forum diskusi, dan lain sebagainya. Dikarenakan Internet mampu mengkomunikasikan informasi antar jaringan komputer yang terpisah jarak dan waktu, seringpula dimanfaatakan dalam kegiatan belajar jarak jauh (distance learning). Hal ini seperti yang dilakukan oleh Universitas Terbuka dalam mengkases perkuliahannya seringkali menggunakan sistem belajar jarak jauh yang memanfaakan tekhnologi internet. Kegiatan distance learning melalui internet ini disebut juga dengan elektronik learning (e-learning), sebagaimana dituturkan oleh Hartley, (2001) “E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain”.

Dalam distance learning, kegiatan belajar mengajar tidak selalu harus bertatap muka di ruangan kelas. Pertemuan antara siswa dan guru hanya dilakukan beberapa kali dalam satu semesternya. Hal ini terjadi dikarenakan siswa yang mengambil  kuliah secara distance learning memiliki kesibukan lain seperti telah berumah tangga dan telah memililki pekerjaan. Untuk mengontrol dan memeberikan pemahaman yang sesuai atau memberikan pengayaan, sebagai pengajar dosen seringkali berkunjung ke ruang kelas jarak jauh.

Hambatan yang timbul dalam kegiatan mengajar distance learning adalah jarak yang jauh yang harus ditempuh oleh dosen/pengajar ketika hendak memberikan bimbingan terhadap siswanya, hal ini dinilai selain kurang efektif tapi juga kurang efisien. Terlalu mneita waktu dan menhabiskan dana yang lumayan besar. alternatif solusi yang bisa digunakan untuk permasalahn penganyaan dalam distance learning ini adalah dengan memanfaatkan e-learning sebagai pembelajaran yang menarik di era global dengan menggunakan media yang familiar oleh siswa yaitu jejaring sosial facebook.

Disisi lain, menurut Reza Syaeful (2007) : “e-learning menawarkan  kesempatan  akademis  yang  unik  untuk  memperluas  pengetahuan peserta didik dan bisa memanfaatkan berbagai fasilitas di internet yang ada”, jadi pemanfaatan e-learning menggunakan situs jejaring sosial facebook dapat dijadikan media pembelajaran yang menarik. Karena, memberikan akses kepada informasi online, juga tersedia jaringan dimana para  individu  dapat  saling berinteraksi dan fitur-fitur yang mendukung. Situs jejaring Facebook merupakan salah satu situs jejaring paling populer di indonesia, di mana Indonesia merupakan negara pengguna fafebook (FB) terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). berdasarkan penelitian (TNS) Digital Life,  dari sekitar 30.000.000 orang pengguna internet di Indonesia, sekitar 87% penggunanya selalu mengunjungi jejaring sosial (FB dan twitter). Selain itu, pengguna/pengakses jejaring sosial terbesar di Indonesia adalah usia remaja.

Strategi yang bisa di lakukan untuk pengayaan dalam distance learning ini adalah metode pemberian tugas, metode diskusi, metode kerja kelompok, kegiatan memakai tutor sebaya dan pemodelan atau cara lain dapat menyuruh siswa membaca yang sesuai (Ade Suyitno, 2012). Berdasarkan hal itu maka facebook bisa di jadikan strategi alternatif dalam permasalahn mengontrol dan memeberikan pemahaman yang sesuai atau memberikan pengayaan pada para peserta distance learning. Adapun fitur-fitur facebook yang dapat di gunakan sebagai media pembelajaran adalah :

v  Wall facebook, fitur ini bisa digunakan sebagai papan informasi.
v  Facebook note, fitur ini bisa digunakan untuk membuat tulisan singkat atau handout perkuliahan.
v  Fiture chating, fitur ini bisa diginakan untuk mengobrol langsung dengan sesama pengguna facebook lainnya yang telah menjadi teman, selain itu  bisa menjadi media diskusi online
v  Facebook group, fitur ini bisa digunakan untuk komunitas peserta didik, kajian-kajian keilmuan, study club, dan mengontrol jumlah siswa/pebelajar yang mengikuti perkuliahaan atau pembelajaran secara distance learning.
v  Facebook quiz, dalam fitur atau fasilitas ini, bisa dioptimalkan oleh guru atau peserta didik untuk latihan materi untuk evaluasi pembelajaran lewat quiz online yang interaktif.
v  Facebook share, fitur ini bisa digunakan untuk men-share materi (tulisan singkat, link, gambar, video dsb).

Model pembelajaran yang bisa di gunakan dalam penerapannya yaitu pembelajaran Group Investigation dan TPS (think, pair and share). Adapun strategi yang bisa dipakai adalah:

v  Guru bisa berperan aktif dengan cara membuat grup yang berhubungan dengan mata pelajaran yang berkaitan. kemudian dapat mensosialisasikannya kepada peserta didik.
v  Dalam grup, guru bisa berbagi (sharing) materi dari situs web lainnya, baik itu berupa link, gambar dan video. hal ini untuk menambah bahan ajar buat siswa, ruang konsultasi, dan ringkasan materi pada note.
v  Dalam fasilitas games quiz bisa dijadikan media latihan/evaluasi dengan membuat latihan/quiz di facebook.

Sehingga pemnafaatan E-learning dengan menggunakan media situs jejaring sosial facebook di harapkan mampu menjadi media yang menarik, kreatif dan lebih mendekatkan guru  dengan peserta didiknya.  Sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan tercapainya ketuntasan belajar.

untuk menyukseskan model pembelajaran ini diperlukan partisipasi dari berbagai pihak terkait untuk meminalisir pengaruh negatif  penggunaan facebook  dan mampu meningkatkan manfaat facebook sebagai media pemebelajaran yang menarik dan kreatif.

Berikut adalah kelebihan dan tantangan dalam penggunaan sosial media:
Kelebihan:
ü  Penggunaan sosial media dapat membentuk suatu komunitas yang aman, karena sangat dimungkinkan adanya pengawasan guru-guru, dengan memonitor dan memoderatori isi sosial media. Sehingga hal-hal yang berbahaya terkait dengan sosial media dapat dihindari.
ü  Siswa dapat memberikan kritik dan komentar pada masing-masing tugas kelas atau sekolah. Kerja kelompok dapat lebih mudah, dan mereka dapat bertanya pada guru serta memulai diskusi, sehingga semangat bekerjasama dapat ditingkatkan.
ü  Dapat digunakan sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan sekolah atau kelas pada murid dan calon murid.

Tantangan:
v  Akun sosial media milik sekolah atau kelas, harus dikelola oleh seseorang yang mengerti sosial media, dan sangat mengenal sekolah. Karena jika tidak, postingan di sosial media tersebut akan terasa janggal.
v  Kurangnya engagement dengan murid-murid dapat membuat mereka merasa tidak dipedulikan sekolah.
v  Tidak cukup hanya dengan menampilkan profil di facebook, akan tetapi dibutuhkan up date dan interaksi harian dengan murid. Dapat saja seorang murid akan menilai suatu sekolah berdasarkan pengalaman dengan akun sosial media sekolah tersebut.

Share this article :
+
1 Komentar untuk " Media Sosial Sebagai Sarana Pembelajaran "

Powered by Blogger.

Komentar

Paling Dilihat