Pages

TIPOLOGI AKTIVIS ORGANISASI

 TIPOLOGI AKTIVIS ORGANISASI

Aktivis kampus identik dengan sekumpulan mahasiswa putra-putri yang terlihat sibuk membahas dan mengurusi sesuatu di luar kepentingan kuliah. Keberadaan para aktivis tersebutlah yang sebenarnya paling mewarnai kehidupan di kampus. Tanpa adanya mahasiswa-mahasiswi yang bersemangat itu, kampus bagaikan ruang rutinitas belaka. Roda kehidupannya hanya akan berkutat pada Kuliah, mengunjungi perpustakaan, buat makalah atau tugas sejenisnya, pulang ke rumah atau kost, dan esoknya ke kampus lagi. Sungguh kehidupan yang membosankan seolah ilmu hanya berasal dari bangku kuliah saja.

Aktivis kampus pun juga bervariasi jenisnya. Perbedaan ini timbul oleh prilaku dan kemampuan atau kapasitas yang berbeda-beda serta timbul akibat kondisi yang ada di sekitarnya. Dibawah ini akan diutarakan beberapa tipe aktivis berdasarkan pengalaman penulis selama bergelut di dunia organisasi kampus. Setidaknya ada beberapa tipologi seorang aktivis dari segi sepak terjangnya di dunia organisasi. Diantaranya yaitu :

Pertama  adalah aktivis pekerja, tipe seperti ini terlihat sangat rajin dan gesit ketika ada suatu acara. Biasanya sering diamanati menjadi seksi riwa-riwi / Perlengkapan. Akan tetapi saat rapat orangnya begitu pasif, hanya memberi kata sepakat, setuju atau seperti ipin upin yang dengan serentak selalu bilang “betul-betul-betul”. Jika tak ada acara atau tugas, banyak waktu digunakannya untuk ngobrol, tiduran, main HP, agak keren dikit paling baca koran. Barangkali orientasi aktivis semacam ini yang terpenting adalah dia mendapat posisi yang mengangkat reputasinya. Orang-orang seperti itu terkadang memang penting dibutuhkan demi berjalannya roda organisasi, tetapi sangat tak mungkin juga ketika organisai hanya dipenuhi orang -orang seperti itu saja.

Kedua yaitu aktivis pemikir, dilihat dari segi kata-katanya dalam menyampaikan ide atau gagasan, tampak tipe aktivis semacam ini lebih aktif dalam hal berfikir, Bukan berarti orang seperti inilah yang mengisi ruh kehidupan organisasi. Walaupun dengan sumbangsih pemikirannnya ia mampu membawa organisasi kepada kemajuan, umumnya aktivis-aktivis pemikir ini jarang menyumbankan tenaganya. Mungkin menurutnya, ide-ide brilliant yang telah dia berikan sudah cukup sebagai kontribusinya terhadap organisasi. Orang seperti ini sebanarnya OOT (omong-omong tho’), pelit sekali dia menyumbangkan tenaga fisiknya. Keberadaan aktivis semacam ini juga terkadang membuat organisasi sering menimbulkan kecemburuan sosial. Organisasi yang dipenuhi dengan orang-orang bertipe seperti ini malah tak pernah bergerak atau jarang berjalan dengan baik.

Ketiga adalah aktivis pemikir sekaligus pekerja. Inilah tipe aktivis yang dibutuhkan dalam organisasi. Mahasiswa tersebut tidak hanya mampu memberikan sumbangsih pemikiran, ide-ide, atau gagasan saja, melainkan juga turut memberikan tenaganya dalam bekerja. Dia tidak hanya pintar ngomong-ngomong saja, tetapi juga mau secara sukarela bekerja dengan Tim. Dia mampu mengaplikasikan pemikirannya sendiri dengan aksi nyata (real action). Organisasi akan mampu berkembang dan bergerak dengan baik jika dipenuhi dengan orang-orang seperti ini.

Keempat ialah aktivis pajangan, mungkin jenis ini sudah terlihat aneh dari segi namanya, pajangan, berasal dari kata dasar pajang yang berarti bahwa dia aktivis sekedar pajang nama. Namanya hanya sebagai pelengkap dalam struktur organisasi. Hampir tidak pernah sama sekali menjadi pemikir bahkan pekerja. Ada beberapa faktor yang membuat dia seakan sangat pasif, diantaranya yaitu karena mungkin dia sejak awal tidak ada niat sama sekali, atau mungkin karena kesibukannya yang sa’abrek. Sehingga tidak memungkinkannya untuk aktif di organisasi. Atau mungkin hal tersebut juga kesalahan Ketua dala memilah personil organisasinya. Ketika orang tersebut dari awal terlihat tak berniat serius atau memiliki kegiatan yang padat, seharusnya tak perlu dimasukan sebagai pengurus.



Itulah beberapa tipe aktivis kampus dengan segala keunikannya. Semoga pengetahuan singkat tersebut mampu menginspirasi kita agar mampu menjadi aktivis yang benar-benar mampu menjalan roda organisasi dengan baik dan benar. Tidak hanya sebagai pemikir atau pekerja atau bahkan Cuma sebagai pajangan, tapi sebagai aktivis yang bias jadi pemikir dan pekerja yang ulet. Hidup mahasiswa…!!!!
Share this article :
+
0 Komentar untuk " TIPOLOGI AKTIVIS ORGANISASI "

Powered by Blogger.

Komentar

Paling Dilihat